Assalamualaikum wr wb
A.Pendahuluan
Routing adalah mengirimkan packet data dari satu network ke network lain. Perangkat yang digunakan dalam routing adalah router.Router digunakan untuk best path selection dan packets forwarding .Untuk menuju ke destination, router dapat dikonfigurasi dengan 2 cara :
~ Manually, memasukkan route ke tabel routing secara manual (static routing).
~ Dynamically, menggunakan protocol routing (dynamic routing).
Router menggunakan routing tabel untuk menentukan kemana mengirimkan paket. Ketika packet diterima, router membandingkan destination IP address yang ada didalam packet dengan semua route yang diketahui didalam routing tabel.
B.Latar Belakang
Routing sangat dibutuhkan dalam membangun sebuah jaringan, karena routing sendiri memilih jalur tercepat dalam mengirimkan paket.
C.Maksud & Tujuan
Dapat melakukan routing static di cisco packet tracer.
D.Pembahasan
Static Routing
Dalam static routing, network administrator memasukkan route ke tabel routing secara manual untuk menuju ke spesific network. Konfigurasi harus diupdate secara manual setiap terjadi perubahan topologi.
Susunan Konfigurasi Static Routing :
IP route (space) destination network (space) subnetmask (space) IP/interface next-hop
Langkah Konfigurasi :
1. Pertama-tama buatlah topologi, atau contoh seperti ini.
2. Langkah selanjutnya saya akan memasukan IP address, subnet mask dan gatewaynya. Contoh pada PC 0 di bawah ini.
a). Pertama klik PC 0 dulu maka akan mucul tampilan, pada tampilan itu silahkan anda klik desktop pada menu desktop klik menu ip configuration.
b). Setelah masuk ke menu ip configuration saya memasukkan IP address, subnet mask dan gateway pada PC 0.
3). Selanjutnya saya akan melakukan hal yang sama pada PC 1, 2, 3, 4 dan 5. dengan IP address, subnet mask dan gateway yang sudah di tentukan.
a). Pada PC 1.
b). Pada PC 2.
c). Pada PC 3.
d). Pada PC 4.
e). Pada PC 5.
4). Langkah selanjutnya saya akan melakuka konfigurasi switch 0. Untuk mengkonfigurasi switch 0, langkah pertamannya klik switch 0 setelah itu akan muncul sebuah tampilan pada tampilan itu klik menu desktop, setelah masuk menu desktop pilih menu terminal, pada menu terminal klik tombol ok. Setelah itu konfigurasi seperti ini.
>en
#conf t
# hostname SW1
#vlan 10
#name Lab1
#vlan 20
#name Lab2
#ex
# int fa0/1
#swithechport mode access
#swithechport access vlan 10
#ex
# int fa0/2
#swithechport mode access
#swithechport access vlan 20
#ex
#conf t
# hostname SW1
#vlan 10
#name Lab1
#vlan 20
#name Lab2
#ex
# int fa0/1
#swithechport mode access
#swithechport access vlan 10
#ex
# int fa0/2
#swithechport mode access
#swithechport access vlan 20
#ex
5). Selanjutnya saya akan mengkonfigurasi switch 1, cara pengkonfigurasiannya sama seperti langkah sebelumnaya.
>en
#conf t
#hostname SW2
#vlan 30
#name Lab3
#vlan 40
#name Lab4
#ex
#int fa0/1
#switchport mode access
#switchport access vlan 30
#ex
#int fa0/2
#switchport mode access
#switchport access vlan 40
#ex
#conf t
#hostname SW2
#vlan 30
#name Lab3
#vlan 40
#name Lab4
#ex
#int fa0/1
#switchport mode access
#switchport access vlan 30
#ex
#int fa0/2
#switchport mode access
#switchport access vlan 40
#ex
6).Selanjutnya saya akan mengkonfigurasi switch 2, cara pengkonfigurasiannya sama seperti langkah sebelumnya.
#en
#conf t
#hostname SW3
#vlan 50
#name Lab5
#vlan 60
#name Lab6
#ex
#int fa0/1
#switchport mode access
#switchport access vlan 50
#ex
#int fa0/2
#switchport mode access
#switchport access vlan 60
#ex
#conf t
#hostname SW3
#vlan 50
#name Lab5
#vlan 60
#name Lab6
#ex
#int fa0/1
#switchport mode access
#switchport access vlan 50
#ex
#int fa0/2
#switchport mode access
#switchport access vlan 60
#ex
7).Selanjutnya saya akan mengkonfigurasi router 0, yang pertama klik router 0 maka akan keluar sebuah tampilan, pada tampilan itu klik menu CLI.
Selanjutnya konfigurasi seperti ini.
#en
#conf t
#hostname R1
#int fa0/0
#no sh
#int se0/0/0
#ip add 192.168.10.1 255.255.255.252
#no sh
#ex
#int fa0/0.10
#encapsulation dot1Q 10
#ip add 10.10.10.1 255.255.255.128
#int fa0/0.20
#encapsulation dot1Q 20
#ip add 20.20.20.1 255.255.255.128
#ex
#ip route 30.30.30.0 255.255.255.192 192.168.10.2
#ip route 40.40.40.0 255.255.255.192 192.168.10.2
#ip route 50.50.50.0 255.255.255.224 172.16.20.2
#ip route 60.60.60.0 255.255.255.224 172.16.20.2
#ip route 172.16.20.0 255.255.255.252 192.168.10.2
#conf t
#hostname R1
#int fa0/0
#no sh
#int se0/0/0
#ip add 192.168.10.1 255.255.255.252
#no sh
#ex
#int fa0/0.10
#encapsulation dot1Q 10
#ip add 10.10.10.1 255.255.255.128
#int fa0/0.20
#encapsulation dot1Q 20
#ip add 20.20.20.1 255.255.255.128
#ex
#ip route 30.30.30.0 255.255.255.192 192.168.10.2
#ip route 40.40.40.0 255.255.255.192 192.168.10.2
#ip route 50.50.50.0 255.255.255.224 172.16.20.2
#ip route 60.60.60.0 255.255.255.224 172.16.20.2
#ip route 172.16.20.0 255.255.255.252 192.168.10.2
8).Selanjutnya saya akan mengkonfigurasi router 1, cara pengkonfigurasianny sama dengan router sebelumnya.
Selanjutnya konfigurasi seperti ini.
#en
#conf t
#hostname R2
#int fa0/0
#no sh
#int se0/0/0
#ip add 192.168.10.2 255.255.255.252
#no sh
#ex
#int fa0/0.30
#encapsulation dot1Q 30
#ip add 30.30.30.1 255.255.255.192
#int fa0/0.40
#encapsulation dot1Q 40
#ip add 40.40.40.1 255.255.255.192
#int se0/0/1
#ip add 172.16.20.2 255.255.255.252
#no sh
#ex
#ip route 10.10.10.0 255.255.255.128 192.168.10.2
#ip route 20.20.20.0 255.255.255.128 192.168.10.2
#ip route 50.50.50.0 255.255.255.224 172.16.20.2
#ip route 60.60.60.0 255.255.255.224 172.16.20.2
#conf t
#hostname R2
#int fa0/0
#no sh
#int se0/0/0
#ip add 192.168.10.2 255.255.255.252
#no sh
#ex
#int fa0/0.30
#encapsulation dot1Q 30
#ip add 30.30.30.1 255.255.255.192
#int fa0/0.40
#encapsulation dot1Q 40
#ip add 40.40.40.1 255.255.255.192
#int se0/0/1
#ip add 172.16.20.2 255.255.255.252
#no sh
#ex
#ip route 10.10.10.0 255.255.255.128 192.168.10.2
#ip route 20.20.20.0 255.255.255.128 192.168.10.2
#ip route 50.50.50.0 255.255.255.224 172.16.20.2
#ip route 60.60.60.0 255.255.255.224 172.16.20.2
9).Selanjutnya saya akan mengkonfigurasi router 2, cara pengkonfigurasiannya sama dengan router sebelumnya.
Selanjutnya konfigurasi seperti ini.
#en
#conf t
#hostname R3
#int fa0/0
#no sh
#int se0/0/0
#ip add 172.16.20.1 255.255.255.252
#no sh
#exit
#int fa0/0.50
#encapsulation dot1Q 50
#ip add 50.50.50.30 255.255.255.224
#int fa0/0.60
#encapsulation dot1Q 60
#ip add 60.60.60.30 255.255.255.224
#int se0/0/1
#ip add 172.16.20.2 255.255.255.252
#no sh
#ex
#ip route 10.10.10.0 255.255.255.128 192.168.10.2
#ip route 20.20.20.0 255.255.255.128 192.168.10.2
#ip route 30.30.30.0 255.255.255.192 172.16.20.2
#ip route 40.40.40.0 255.255.255.192 172.16.20.2
#ip route 192.168.10.0 255.255.255.192 172.16.20.2
#conf t
#hostname R3
#int fa0/0
#no sh
#int se0/0/0
#ip add 172.16.20.1 255.255.255.252
#no sh
#exit
#int fa0/0.50
#encapsulation dot1Q 50
#ip add 50.50.50.30 255.255.255.224
#int fa0/0.60
#encapsulation dot1Q 60
#ip add 60.60.60.30 255.255.255.224
#int se0/0/1
#ip add 172.16.20.2 255.255.255.252
#no sh
#ex
#ip route 10.10.10.0 255.255.255.128 192.168.10.2
#ip route 20.20.20.0 255.255.255.128 192.168.10.2
#ip route 30.30.30.0 255.255.255.192 172.16.20.2
#ip route 40.40.40.0 255.255.255.192 172.16.20.2
#ip route 192.168.10.0 255.255.255.192 172.16.20.2
E.Masalah yang ditemukan
Tidak ada
F.Kesimpulan
Routing static sangat berguna untuk menyatukan jaringan yang berbeda subnet sehingga dapat bertukar data dan berkomunikasi secara aman. Routing static tentu lebih aman dibanding dengan routing dinamic karena tabel routing dimasukan secara manual oleh administrator.
G.Refrensi
ebook ccna
training cisco
0 komentar